hari semakin terik, rasa-rasanya matahari telah sampai ke ubun-ubun aku mengelap peluh dari keningku berkali-kali atmosfer pasti sudah mampet dengan polusi orang-orang lalu lalang pun makin tampak kelelahan angin mengalir berhembus panas sekali
aku memandang wajahnya yang kuyu garis- garis ketampanan itu masih terlihat meski makin memudar bis-bis kota yang keluar tampak seperti berarak mengiringinya ia menatap padaku dengan seluruh keengganannya meninggalkanku namun percuma.. Roda-roda hitam besar itu tetap angkuh membawanya terus menjauh.. 'aku akan menjemputmu... ingat itu!!' pekikannya terdengar tertahan ditelan deru-deru kemudian menghilang..
aku berbalik arah tanpa kata.. berjalan pelan sembari menggaruk-garuk kepala sendiri yang tidak gatal tersenyum sedikit dan menggelengkan kepala
menjemputku..??!! ah.. dia mungkin hanya lupa bahwa aku sudah tidak punya rumah aku berbalik arah tanpa kata.. berjalan pelan entah kemana