telingaku berdengung atas tatapan apa kamu dan impian-impian yang mengusikmu ngiiing.. tidak perlu selalu memaknai larian-larian pelarian yang aku tempuh meski bukan untuk sekali, dua kali.. atau sepuntung, dua puntung.. sudah aku katakan.. kan.. tidak perlu menghitung aliran-aliran beningnya bening yang melaluiku.. meski aku tidak tidak apa-apa kau pun juga.. dia juga.. jangan bersedih atas kesedihanku, jangan juga pikirkan atas kepala kotor, hati, dan kemaluanku jangan... jangan... jangan...