yang tertinggal adalah senyummu yang kugantung pada sibakan rambutku juga kenangan kencan pertama kau ceritakan tentang seksama hari-harimu dulu di depan puing bioskop tua dan ibu tua yang tertidur diantara tawa gigi gingsulmu.. menunggu pagi berpegang pada kebiasaan sulit tidur pulang mengendap-endap dalam pencarian..
yang tertinggal adalah senyummu yang kupasang pada dua anting-anting kecilku juga kenangan ciuman kecilmu diakhir kemarahan-kemarahan atas bodohku dan jitakan halus dikepalaku tidak pernah kemurkaan itu menyakitiku
yang tertinggal adalah senyummu yang kupasang pada tepian tempat tidurku juga kenangan sapaanmu setiap detiknya mengalir begitu saja lewat nada-nada pesan dan suara serak tengah malam menghalau jarak, menghadirkan ketiadaanmu yang jauh dariku
yang tertinggal adalah senyummu yang kupasang pada balutan tubuhku juga kenangan darah yang kualirkan pada tatapan matamu, nafasmu, lenganmu, kakimu.. hatimu wajah pias kesakitan dengan tangan tetap meraihku
ah..
yang tertinggal adalah senyummu yang kupasang pada helaan nafas panjang juga segala kenangan untuk terus dapat melangkah menghadapi hari-hariku (tanpamu)