Nyaris.. tiada lagi apa-apa hingga aku hanya bisa mengorek sisa-sisa yang ada meski kutengok kedalaman matamu yang terus-menerus menyadarkanku -apa lagi yang aku cari disini- hanya kata-kata dan nada pesan yang meyakinkanku untuk tetap sekarat -semua sudah terlambat- yang kumiliki hanyalah remah-remah mimpi yang kukumpulkan dan kutukar dengan satu kecupan pipi -kau tidak lagi sendiri-
langkah kakiku terhuyung-huyung, terseret... kubiarkan saja beberapa pecahan karang tajam melukai telapakku dan melakukan pendarahan disitu.. Bahkan pasir-pasir hangat dan yodium antaranya tidak mampu menambatkannya ... Aku terjerembab jatuh.. dengan muka di bawah.... aku diam saja.. enggan bangkit untuk berdiri lagi Biarkan saja.. ombak yang mulai mencapai kepalaku pun tau.. aku hanya ingin menikmatinya saja..