Aku memanggilnya datang pada kehidupanku, memintanya datang mengisi hari-hariku yang kau tinggalkan untuk langkah-langkahmu sendiri. Aku menciumi pelukannya, menghirup kucurannya, menyiram kotoranku, menghisap dalam nafas-nafasnya. Dengan sangat tulus.. ia menggapaiku pada gapai-gapaiku padanya. Ia mencengkeramku kuat dan mengangkatku dari lubang kau tinggalkan aku kuyup dan dingin. Aku biarkan ia bersihkan semuanya padaku, kotoran-kotoran yang melekat pada pakaian dan kulit tubuhku. Aku biarkan ia keringkan keringatku yang telah membatu padamu. Aku biarkan ia memelukku erat-erat dan berbicara bahasa yang menenangkan aku. Aku menciumi senyumannya untukku dan perlahan aku mengagumi caranya mencintai aku.
Kemudian.. tiba-tiba saja kau datang dan memintaku untuk pulang.. memintaku untuk pulang.. memintaku untuk pulang.. memintaku untuk pulang.. memintaku untuk pulang...
"kemana saja kamu selama ini?!!"
"aku tidak tahu kamu terjatuh, terlepas dari genggamanku"
Tahukah kamu, sayang. Aku tidak akan pernah bisa biarkan kamu menyentuhnya, menyakitinya. Kau robek-robek saja aku. Bunuh saja aku.. hempaskan dan buang lagi dalam lubang kotor dingin itu Aku tetap ingin melihat senyumannya.. meski ia beranjak pergi dariku. Menjauh perlahan-lahan..