SUDAHLAH....

Thursday, July 27, 2006

insomia

Malam semakin larut. Aku tak kunjung bisa tidur. Rambutku juga semakin memanjang , [hee.. yang ini gak ada hubungannya].
Suara jam gadang tetangga sebelah berbunyi memekakkan dua belas kali.. ahh.. bagaimana bisa diciptakan jam gaduh seperti itu. Mengapa juga harus berbunyi dong.. ding.. dong.. seperti itu.. memecah malam, mengganggu tidur, mengagetkan. Apa bagusnya... mengapa tidak saja berbunyi seperti burung tekukur milik papahku.. atau bersuara ‘assalamualaikum’ seperti bel rumahku. Kan lebih santun..
Yang jelas aku makin tidak bisa tidur. Padahal badanku sudah remuk.
Besok harus bangun pagi-pagi pula, harus ngawasi tukang yang mo pasang speaker di plafon, harus ke managemen office untuk perijinan, harus cek puluhan lampu yang akan dipasang, harus koordinasi kebersihan lagi.. harus.. harus.. harus.. tapi sampai sekarang mataku masih mencling-mencling.. sama sekali tidak bisa tidur..
Aku bahkan sudah baca doa sebelum tidur berkali kali. Menenangkan hati. Tidak juga paten..


Kumatikan teve [agnes monica sedang lipsing], kurapihkan letak bantal, kutarik selimutku, kupeluk si udin; boneka beruang coklat besarku.
Sudah mapan, sudah hening.. siiiing… siiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing… ck..ck..ck… aooooong….. ASU! Kenapa suara kulkas, cecak, dan kucing kawin jadi demikian berisiknya.
Aku menyerah.. aku menyerah..
Akhirnya aku masuk kamar mandi, cuci muka, gosok gigi. Kuganti baju tidurku dengan kaos standar. Duduk bersila didepan teve. Nyalakan teve lagi [masih agnes monica lipsing].
Turut besenandung.. dung..dung.. malam semakin larut.. tidak ku perhatikan lagi detangan jam..
Sampai mendadak...
kurasakan hawa dingin menjalari seluruh tubuhku. Waktu seakan berhenti.
Bulu kudukku merinding tegas saat sosok berambut panjang ikal, bergaun putih hadir dihadapanku. Turut duduk menatapku..
Aku beringsut.. mataku basah.. mataku basah.. mataku basah..

‘Mah.. maaf, tahun ini aku tidak bisa lagi menjengukmu. Aku kehilangan dia yang berjanji bersamaku mengantarkan sekeranjang bunga’

tubuhku bergetar, sesenggukan… air mataku membanjir sampai mata kaki. Terakhir aku hanya sempat merasakan pelan sekali tangan dingin itu membelaiku… sebelum semuanya gelap.. gelap sekali..!! aku mimpi atau apa…


Posted by PijarLautan :: 2:04 AM :: 3 Comments:

Post / Read Comments

-------------------------------------

Monday, July 24, 2006

kosong..

ku hembuskan kembali sepuntung ditanganku..
ahh.. aliran-aliran ini semakin pekat, semakin sesak..
anehnya..
semakin kosong
bukan karena permulaan hari sakit, kepala sakit, kaki sakit.

(apa hebatnya sakit itu, semua orang juga punya)

pojok dapur bawah tangga saat tak ada saksi mata

hanya duduk saja, diam saja, muram saja
sambil sesekali meyenandungkan lagu yang sudah kucoret dari pendengarannya..

..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................

kuhembuskan lagi dua puntung.. atau mungkin sudah tiga.. aku sedikit lupa.

seperti aku lupa bahwa diriku selalu bukan apa-apa
hanya sosok saja, hanya duduk saja.. pojok dapur bawah tangga.. (sangat rindu dia)

Posted by PijarLautan :: 9:26 PM :: 2 Comments:

Post / Read Comments

-------------------------------------

Saturday, July 22, 2006



telingaku berdengung atas tatapan apa kamu dan impian-impian yang mengusikmu
ngiiing..
tidak perlu selalu memaknai larian-larian pelarian yang aku tempuh meski bukan untuk sekali, dua kali.. atau sepuntung, dua puntung..
sudah aku katakan.. kan.. tidak perlu menghitung aliran-aliran beningnya bening yang melaluiku..
meski aku tidak tidak apa-apa
kau pun juga.. dia juga..
jangan bersedih atas kesedihanku, jangan juga pikirkan atas kepala kotor, hati, dan kemaluanku
jangan...
jangan...
jangan...

(karena hitam kuakui sebagai warna terindahku)




Posted by PijarLautan :: 1:35 AM :: 2 Comments:

Post / Read Comments

-------------------------------------

Tuesday, July 18, 2006

musim

mau beli jam tangan..
besok jika keluar komisi besar
jam tangan yang bagus
bermerk hebat cap kapitalistik
yang berbunyi klik klok klik klok
yang paling mahal
satu saja
tentu saja yang warna hitam

agar selalu ingat
menghitung waktu
12 bulan,
52 minggu,
365 hari,
8760 jam,
525600 menit,
31536000 detik
tidak akan lebih..
tidak akan lama
musim akan berganti

Posted by PijarLautan :: 3:21 AM :: 0 Comments:

Post / Read Comments

-------------------------------------

Monday, July 17, 2006

make a wish

Bos..
Hari ini aku tidak minta apa-apa
meski diantara pijar lilin emas yang baru saja ku sebul
Hari ini aku tidak minta macam-macam
sungguh..
biarkan dulu aku cari sendiri yang aku inginkan
aku sendiri kejar apa yang aku mimpikan
Bos urus saja orang-orang yang mengkhawatirkanku

(jangan lupa katakan pada mereka, aku juga sedang berjuang)
Amin.


Posted by PijarLautan :: 1:03 AM :: 0 Comments:

Post / Read Comments

-------------------------------------

Friday, July 14, 2006

Meja Coklat

‘Meja kamu yang mana Vi?’

aku mengangkat kedua bahuku memperhatikan deretan meja-meja yang telah tersusun rapih berpasang-pasang pada komputer dan kursi pada ruangan yang masih pekat bau cat basah. Aku tidak pernah terbiasa menentukan ‘tempat’ untuk egoku sendiri. Walo sebenarnya mudah saja atas nama ke-posisi-anku. Aku membiarkan saja hingga tempat itu disajikan padaku atas kelayakanku, seharusnya. Mengertikah? Hmm.. mungkin seperti seorang anak kecil diantara deretan baris-berbaris. Ia tidak mau mengacungkan tangan untuk menjadi seorang komandan namun ia berdiri tegap, membusungkan dada, tatapan lurus, senyuman tegar.

‘Meja kamu yang abu-abu itu ya Vi. Sebelahan Handoyo’

aku mengerling pada meja hampir pojok. Lumayan meski tidak terlalu besar. Di bawah AC pula. Hari-hariku besok tanpa keringat lagi, aku kan mudah sumuk – mengingat tubuhku satu level diatas standar. Meja itu juga dekat dengan meja bapak. Setidaknya waktu-waktuku kelak dapat mengurangkan waktu-waktu lamunanku, menyedihkan penyedih. Lumayanlah.. masih ada tempat kecil juga untuk menaruh pot dan tiga tangkai mawar kesayanganku. Aku pasti bisa belajar menyukainya.

Aku mengangkat tas hitam besarku. Kuletakkan diatas meja baruku. Kujentik-jentikan jari pada dataran kayu abu-abu itu. Tentu saja tidak sekokoh mejaku yang dahulu. Laci saja tidak ada. Padahal yang dahulu lacinya lapis tiga. Ada tambahan laci jati pula. Kuantukkan pelan kakiku pada kaki-kakinya. Tak apa-apalah.. cukup saja. Saat ini pun aku bisa mulai menyukainya.

‘eh.. Vi..’

‘hmm..’

‘lebih baik meja kamu yang coklat itu aja….yang dekat pintu itu. Kamu bisa langsung keluar masuk… jadi saat besok-besok kamu lewat terima klien, pantat kamu gak nyenggol sana-sini’

tiba-tiba tawa memecah malam pada wajah-wajah yang telah kelelahan, menggodaku. Mukaku memanas.. pasti wajahku memerah…


Posted by PijarLautan :: 1:43 AM :: 4 Comments:

Post / Read Comments

-------------------------------------

Thursday, July 13, 2006

MiNggaT

'ibu mau kemana?'

'aku mau pulang, Yu. disini semua sudah berakhir bahkan untuk kenangan sekalipun'

'lalu kami bagaimana?'

'kalian tidak akan apa-apa. namun aku namun dia..'

'kami menangis. dia tidak apa-apa'

'airmatanya sudah kering.. '

'ibu jangan pergi'

'dia sudah menyuruhku mengemasi sisanya. termasuk nyawaku yang masih tertinggal di bantal hijaunya..'

Posted by PijarLautan :: 6:53 PM :: 0 Comments:

Post / Read Comments

-------------------------------------

Wednesday, July 12, 2006

Patahkan Sayapku

Karena aku selalu ingin terbang menjilati pelupuknya..

Posted by PijarLautan :: 2:51 AM :: 0 Comments:

Post / Read Comments

-------------------------------------

Monday, July 10, 2006

the winter

yang tertinggal adalah senyummu
yang kugantung pada sibakan rambutku
juga kenangan kencan pertama kau ceritakan tentang seksama hari-harimu dulu
di depan puing bioskop tua dan ibu tua yang tertidur diantara tawa gigi gingsulmu..
menunggu pagi berpegang pada kebiasaan sulit tidur
pulang mengendap-endap dalam pencarian..

yang tertinggal adalah senyummu
yang kupasang pada dua anting-anting kecilku
juga kenangan ciuman kecilmu diakhir kemarahan-kemarahan atas bodohku
dan jitakan halus dikepalaku
tidak pernah kemurkaan itu menyakitiku

yang tertinggal adalah senyummu
yang kupasang pada tepian tempat tidurku
juga kenangan sapaanmu setiap detiknya mengalir begitu saja
lewat nada-nada pesan dan suara serak tengah malam
menghalau jarak, menghadirkan ketiadaanmu yang jauh dariku

yang tertinggal adalah senyummu
yang kupasang pada balutan tubuhku
juga kenangan darah yang kualirkan pada tatapan matamu,
nafasmu, lenganmu, kakimu.. hatimu
wajah pias kesakitan dengan tangan tetap meraihku

ah..

yang tertinggal adalah senyummu
yang kupasang pada helaan nafas panjang
juga segala kenangan
untuk terus dapat melangkah menghadapi hari-hariku (tanpamu)



Posted by PijarLautan :: 11:20 PM :: 2 Comments:

Post / Read Comments

-------------------------------------

Wednesday, July 05, 2006



duduk menghadap detak
klempas.. klempus..
pojok dapur bawah tangga
klempas.. klempus..
diatas jirigen aqua

"Kesekian kalinya put.. sosok yang katanya mencintaiku mundur beratus langkah. mengatakan selamat tinggal... Karena cinta yang aku berikan put.. katanya terlalu menyakitkan. kemudian aku hanya bisa menatap saja tanpa bisa apa-apa, mengalahkan ego-ego untuk terus bersamanya "

"Sinterklas yang aneh"

klempas.. klempus..

Posted by PijarLautan :: 2:35 AM :: 1 Comments:

Post / Read Comments

-------------------------------------

Tuesday, July 04, 2006

Mangga Tuhan

satu hari ini aku pengen banget makan mangga
yang ranum, yang kulitnya sudah kuning kemerahan, yang dagingnya tebal, yang wanginya wangi..
tapi sekarang belum musim buah apalagi buah mangga
yang ada paling jeruk itu pun jeruk wedang, buah kesemek, atau buah sukun.. eh itu termasuk buah gak ya

tapi satu hari ini aku pengen banget makan mangga
tidak perlu yang ranum lagi.. yang mengkal pun sudah tidak apa-apalah.. sudah tidak perlu yang wangi juga
dari pagi... makin siang.. menjelang sore..
pucuk dicinta ulam tak kunjung tiba
sudah ribuan tukang rujak kucegat.. (ahh.. ini hiperbola)
tak jua kunjung kutemukan sosok bulet ijo buntet
mungkin ga jodoh.. alah.. aku mulai berfikiran seperti bodoh-bodoh yang berpangku pada papa
menghirup kembali liur yang mengumpul kumpul diujung lidah membayangkan asem kecut... mangga..

tapiii satu hari ini aku pengen banget makan mangga
sudah semakin sore
aku sudah semakin membenamkan diri pada acara spongebob dan jimmi neutron
mencoba mngalihkan perhatian mangga yang semakin mendarah daging
ahh.. mungkin perlu beranjak mandi keramas saja agar lebih tenang
ambil handuk.. ambil baju bersih dan jeroan-jeroannya di lemari yang tak pernah kususun rapih

hingga...
GEDUBRAKK.. BUGG..

asem.. mungkin anak-anak nakal lagi main bola nyungsep di atap seng kamarku

semenit..

GEDUBRAKK.. BUGG.. lagi..

alah.. bola anak-anak nakal lagi
aku intip keluar melalui kaca nako... SIIING.. hening.. tidak ada siapa-siapa. bahkan ibu-ibu yang biasanya numpang jemuran dipagar halamanku pun tidak ada. juga bapak-bpak yang biasa numpang naruh sangkar burung-burungnya. tidak ada siapapun

aku buka pintu kamar beranjak keluar
memperhatikan seksama pada dua bunderan ijo besar yang geletak begitu saja di dekat pot panjang tanaman asparagusku
aku mulai berfantasi kah? fatamorgana kah? nyaris seperti unta kesasar padang bulanan lamanya?
tapi dari mana mangga-mangga ini.
aku melihat keatas pucuk-pucuk rampai.. tidak mungkin pohon tua ini berbuah. sudah tahunan dia mandul sampai ke pentil-pentil..

aku mulai melihat pada awan putih yang bergerumul. langit yang tidak lagi biru..
Tuhankah?
mungkin saja.. toh semuanya mungkin saja
untuk membayar ketiadaannya dikepalaku dengan dua buah mangga, ranum, besar-besar pula
untuk membayar malaikat wujud kekasih yang tidak jadi diberikan padaku kemaren
atau untuk membayar runtutan 1,2,3 luka yang sudah menjadi 99
mungkin saja..

ahhh... tapi kalo memang mangga Tuhan
mana mungkin aku tega makannya


Posted by PijarLautan :: 1:44 AM :: 4 Comments:

Post / Read Comments

-------------------------------------

Sunday, July 02, 2006

Maka

aku tidak pernah takut sendiri
tapi aku takut..
bila dengan sendiri aku menjadi sepi
maka aku sendiri dan sepi

Posted by PijarLautan :: 9:25 PM :: 0 Comments:

Post / Read Comments

-------------------------------------