..Seorang peri gigi akan datang ke sisi tempat tidurmu ketika kamu menaruh satu gigi tanggal di bawah bantalmu. Ia mengambilnya dan menggantinya dengan hadiah kecil atau sejumlah uang…
Hingga setiap gigiku tanggal kami selalu menaruhnya di bawah bantal untuk esok hari mendapatkan selembar uang
Semua teman-temanku pun melakukan hal yang sama.. hitung-hitung juga bisa sebagai tambahan penghasilan. Sekedar beli nasi goreng telur dan segelas es teh manis
Dan untuk membalas kebaikan peri gigi, kami akan selalu menyelipkan namanya pada setiap doa-doa kami.
“Tuhan.. terima kasih atas peri gigi” …………………….. Namun.. Beberapa bulan sudah berlalu Peri gigi tidak pernah datang lagi mengunjungi kamar-kamar kami untuk mengambili gigi-gigi kami yang kian membusuk di bawah bantal Mungkin saja ia lupa..
Padahal.. Padahal..
Sampah gigi di halaman RT makin meninggi, Kemaren temanku ada yang mati ompong karena butuh uang, telanjur menanggalkan giginya semua, Kami sudah lama tidak makan nasi goreng telur (harga beras kan makin mahal)
“Ah Tuhan.. kembalikan peri gigi kami. Walo sebenarnya kami tidak butuh dia. Kami hanya butuh uangnya. Amin..”
Pagi ini juga, seperti pagi-pagi sebelumnya laki-laki ini datang mengetuk dan memberikan satu senyuman paling manis seperti pagi-pagi sebelumnya aku melongok wajar dengan bukaan pintu kecil saja
"sudah adakah untuk hari ini?" tanyanya seperti pagi-pagi sebelumnya
aku tersenyum pias dan kembali menggeleng seperti pagi-pagi sebelumnya ia menarik nafas panjang.. matanya masih berbinar sayang
"Besok lagi yah.. aku pergi dulu. aku cinta kamu.. aku cinta kamu.. aku cinta kamu.. aku cinta kamu, besok lagi yah.. tunggu!"
laki-laki ini menudingku kembali.. kemudian pergi..
****************************** "Beri aku waktu, bukakan aku pintu. tolong!" "Pintu itu sudah lama rusak, mas" "Aku akan perbaiki..!! aku sudah beli paku, aku sudah bawa papan, aku bawa engsel, aku bawa palu.. semuanya.. tolong"
Ah pecinta.. seandainya saja aku bisa sedikit mencintaimu lagi
"Hanya akan menambah besar lukamu" "Aku sudah obati, aku sudah kasih betadine, aku sudah perban.. aaaggghhh.. luka itu bisa diobati sayang!!" "Aku cinta brengsek itu, mas" "Lupakan dia!! percaya aku.. aku akan ajarin kamu untuk mencintai aku.. pelan-pelan.. aku akan tunjukkan aku layak kamu cintai"
****************************** aku merosot... aku merabai kaki kekarnya.. menciuminya dengan bibir dan tangisanku
"Maafkan aku.. "
ia menengadah, menggenggam, menangis..
"Aku adalah borok yang sudah membusuk kehijauan, terus menerus bernanah darah" "Aku tidak bisa.."
Posted by PijarLautan ::
1:14 AM ::
2 Comments: