SUDAHLAH....
Tuesday, February 28, 2006
bercocok tanam

aku bertanam, aku sirami, aku pupuki setiap hari.. demi hari..
aku kasih matahari biar ga kekurangan vitamin D,
aku kasih duit biar sekali-sekali bisa jajan,
lha panennya kok ancurr..
buah terong jadi buah sialan, buah mangga jadi buah bajingan, sayur kangkung jadi sayur gambus
dicabuti saja kah? dibuang kemudian di garap lagi dengan tanaman yang baru??
diganti dg bibit yang baru, disirami lagi, dipupuki lagi,ditunggu-tunggu lagi..
toh aku masih punya banyak waktu.. tapi.. mmm.. aku malas bercocok tanam lagi. aku mau pulang saja. nonton teve sambil tiduran..
mungkin bisa saja aku bercocok tanam sambil tiduran, nonton teve, makan rujak.
pagi-pagi aku sirami, aku pupuki kemudian aku tinggal tidur
bisa saja...
tapi.. gimana kalo ntar tanamannya ketuk-ketuk pintu minta ditemeni, minta diantar jalan-jalan???
aku sudah malas bercocok tanam!!!
aku berhenti sajalah..
Posted by PijarLautan ::
4:27 AM ::
0 Comments:
Post / Read Comments
-------------------------------------
Sunday, February 26, 2006
PERCAYAKAH??!
TAKDIR ITU TIDAK DATANG SENDIRI
TAKDIR ADALAH SEBUAH PROSES
DAPAT DICAPAI DENGAN SEBUAH PERJUANGAN
-----------------------------------------
PERCAYAKAH??!
kata gih, ga ada takdir. semua itu pilihan. dan semuanya menjadi bercabang-cabang kecil pilihan
Posted by PijarLautan ::
5:56 AM ::
0 Comments:
Post / Read Comments
-------------------------------------
Brengsek
"Seandainya aku memang brengsek.. apakah kamu akan memberikannya untukku?"
aku tertawa pelan dan menggeleng tegas
"tentu saja nggak. aku nggak akan mau ngeberikan untuk kamu jika kamu memang brengsek"
"deep reasons plis!"
"yaaa.. karena aku pengen, besok orang yang aku pilih adalah benar-benart orang yang tepat dan kelak aku pengen ia menemukanku 'utuh' "
"aaah.. padahal aku mengharap jawabannya adalah kamu akan memberikannya padaku"
..................................................
(hanya beberapa minggu kemudian)
"kamu brengsek ga?"
"ya.. semua orang bilang aku brengsek"
"hmmm..."
kalimat terakhir.. setelah itu aku hanya dapat mendengarkan desahannya, desahanku.. juga sedikit perih
yang aku ingin sekarang adalah.. sungguh-sungguh.. ia berikan aku genggamannya
"aku memang bodoh.. ahh.. brengsek yang aku cintai"
Posted by PijarLautan ::
5:43 AM ::
0 Comments:
Post / Read Comments
-------------------------------------
Friday, February 17, 2006
syair putus cinta 2
Percayakah..?
bahwa siang – siang aku berkeluh peluh…berbicara sendiri…
mengatasnamakan wajah-wajah yang nyaris semua tak aku kenali
berdiktat-diktat bahasa-bahasa pusing di antara ‘ya’ atau ‘tidak’ jangkauanku
berkutat-kutat..
jalan dan pemikiran-pemikiran BRENGSEK!
Percayakah..?
aku sengaja mengaburkan bayangan nikmatnya di atas bantal
dan rentetan tuntut-tuntut membuatku menenggelamkan egois.. murka…”
aku celaka..!!! aku celaka..!!!
dan geliat-geliat sialan lain terkubur… kupendam dasar – dasar semuanya!!”
Aku lelah tanpa arti, bajinganku aku nyaris mati saja
dalam runtuk-runtuk caci maki orang-orang yang aku cintai
dan mereka melepaskanku saja untuk terus berjaga dari hidup, dari
mimpi, dan dari harapan yang dulu-dulu
BANGSAT!”
Matilah saja orang -orang yang lelah memulai hari ini dan lusa
tanpa benci, tanpa cinta, tanpa perasaan yang lalu
lelah mengubah isak-isak tangis menjadi artian diamku
Aku terhina, bajinganku
Kau bahkan enggan menyentuhku hingga aku melacur di tengah- tengah jalan, terik-terik berteriak-teriak,mengacungkan
tangan pada nama-nama yang meludahiku setiap hari
Aku luluh peluh
Jatuh terkapar dan basah pada sinis dan tawa-tawa ibamu
aku nyaris mati saja dalam runtuk-runtuk caci makimu
Sembahlah aku sekali ini saja…… Tuhanku.
Dekaplah aku sekali ini saja
Terakhir kali ini saja
....................
Posted by PijarLautan ::
3:27 AM ::
0 Comments:
Post / Read Comments
-------------------------------------
Wednesday, February 15, 2006
kutipan
Aku menghela nafas panjang.. mencoba menghitung-hitung waktu dan jarak-jarak jalan dingin bergelombang diantara terpaan air hujan.
Tidak sabar bertemu dengannya.
Aku ingat sekali ketika pertama kali bertemu beberapa bulan yang lalu setelah sekian lama.
Sosok tegar namun rapuh, bermakna namun bimbang.
“plisss... pliss.. ya mbak.. I need it so muchhh..!!”merayu dengan sumbang saat itu.
Bayangan-bayangan tentang dia terus saja berdatangan.
Sering kali ia datang bertutur jujur dengan bahasa yang aku saja kadang sulit menterjemahkannya.
“kadang 'topeng' yang kau sebut itu mudah lepas ketikamenempel di wajahku,warna merah itu mulai luntur tapi aku coba bertahan. kita cuma cari makna hidup kok ya, sist”
aku tersenyum-senyum kalanya mulai berlaku tingkah dan polahnya. Berlagak-lagak telah dewasa namunmencari-cari permaknaan sejati.
Membaca buku sosialis yang entah sekedar untuk pengakuan atau sungguh-sungguh ingin tahu. melontarkan candaan 'sengit' menunjukkan sosoknya yang nyeleneh, diskusi tentang hal-hal yang baru saja diketahuinya sedikit dan entah pasti banyak lagi.
“keep me Red, I'll do the same thing” suara-suara dia terus memenuhi kepala telanjangku menjadikan pertanyaan-pertanyaan tidak menentu.
sosok gamangnya pasti akan jatuh... pasti akan jatuh.. pasti
“kenapa kebudayaan begitu kejam memperlakukan kita?..atau bolehkah aku tidak berbudaya saja?”
“ketika dogma sudah memasung tUHAN danmengkotak2-kannYA. sepertinya syusyah..tapi ga tau juga ding..”
“bagaimana rasanya kehilangan ibu? pasti cepat ataulambat harus siap ya. tapi kayaknya nggak deh. aku blum bisa membayangkan..”
jarak semakin pendek dengannya.aku sibuk menerka-nerka bagaimana saatnya bertemu dia nanti dan sibukmempersiapkan kata-kata untuk menegarkannya. dia pasti akan jatuh.. dia pasti akan jatuh.
Hingga sampai saatnya..
Dia dihadapku dan tersenyum sendu. aku menatapnya dalam saat dia dengan lucu menggerakan bibir dan jemarinya..
"waaaa... mbaaak. akhirnya..!!"
"haloo.. where's our mom" ia tertawa terkikik
dia masih berdiri, tertawa kecil, dan berbincang-bincang ringan. mengayunkan kakinya saat duduk dan bercerita lepas.
Aku tanpa kata terdiam dan salah menilainya..aku kagum padanya, adik kecilku.. aku kagum padamu.
Aku tidak sabar mengatakan padanya dengan nada sok bijaksanaku seperti biasanya...
"putri...penderitaan,kesengsaraan, kehilangan seringkali tidak bisa dihindari. tapi kesedihan yangberlarut-larut dan menyiksa diri, itu adalah pilihan"
dan aku tidak sabar melihat reaksi wajahnya mendengarkan..
"apaaaa... lagi-lagi pilihan???!!!"
Ah sayangku.. tahukah, sesungguhnya aku malu mengakuinya saat aku menjadi dirimu dulu.. aku bahkan nyaris menjadi gila.
************
kematian ini melahirkanmu, seorang pejuang putri
'jangan menangis'
Posted by PijarLautan ::
7:53 PM ::
2 Comments:
Post / Read Comments
-------------------------------------
forgive the others
A man asked his father-in-law, "Many people praised you for a successful marriage. Could you please share with me your secret?" The father-in-law answered in a smile, "Never criticize your wife for her shortcomings or when she does something wrong. Always bear in mind that because of her shortcomings and weaknesses, she could not find a better husband than you." We all look forward to being loved and respected. Many people are afraid of losing face. Generally, when a person makes a mistake, he would look around to find a scapegoat to point the finger at. This is the start of a war. We should always remember that when we point one finger at a person, the other four fingers are pointing at ourselves. If we forgive the others, others will ignore our mistake too.
dari milist seorang sahabat..
Posted by PijarLautan ::
7:46 PM ::
0 Comments:
Post / Read Comments
-------------------------------------